·
great man theory
Setiap jaman memiliki pemimpin besar. Perubahan
sosial terjadi karena para pemimpin besar memulai & memimpin perubahan&
menghalangi orang lain yang berusaha membawa masyarakat kearah yang berlawanan
(James, 1980)
·
Trait Theory:
Pemimpin memiliki ciri-ciri kepribadian &
karaktek yang berbeda dengan orang kebanyakan
Contoh: kemampuan adaptasi terhadap situasi,
kepekaan sosial, ambisius, asertif, kooperatif, decisive, dapat diandalkan,
keinginan untuk mendominasi, energik, percaya diri, resistance terhadap stres
& mau mengemban tanggung jawab.
·
SituationalTheory:
Kepemimpian dipengaruhi oleh situasi dimana
faktor-faktor tertentu dari situasi menentukan ciri-ciri pemimpin yang sesuai
untuk situasi tersebut
Munculnya pemimpin dalam suatu organisasi
tergantung pada aspek karakteristik birokrasi, organisasi informal,
karakteristik hubungan antara atasan bawahan, rancangan tugas yang memungkinkan
individu mencapai aktualisasi diri dan aspek kesesuaian antara sasaran
organisasi dengan sasaran individual para anggotanya(Bennis, 1981)
·
Personal Situational Theory:
Situasi tidak memadai untuk memunculkan pemimpin,
pemimpin perlu bantuan(rekayasa) untuk dapat muncul
Kepemimpinan dihasilkan oleh ciri kepribadian
pemimpin, karakteristik kelompok dan anggotanya dan kejadian yang dihadapi pada
saat itu(Case, 1993)
Karakteristik Pemimpin(Field-DynamicLaw -Brown,
1936):
Diakui sebagai anggota kelompok
Memiliki hubungan interpersonal yang kuat
Beradaptasi dengan struktur hubungan yang sudah ada
Memahami kearah aman struktur akan berubah
Sadar bahwa makin kuat kepemimpinan maka makin
tidak bebas si pemimpin itu sendiri
Psikoanalysis Approach:
Perilaku kepemimpinan dengan mempelajari
kanak-kanak serta masa pertumbuhan pemimpin dalam keluarganya
Figur ayah sebagai sumber imajinasi gaya
kepemimpinan karena figur ayah merupakan sumber rasa kasih sayang sekaligus
rasa takut, perwujudan super ego & sebagai saluran emosional bagi rasa
frustasi dari para pengikutnya(Freud et all)
Psikoanalysis Approach:
Pemimpin kharismatik muncul karena disamping
kebesaran mereka pada saat yang tepat orang-orang di sekelilingnya sedang
membutuhkan pertolongan dan atau tempat bergantung (Kets de Vries, 1980)
A.
Teori
Timbulnya Kepemimpinan
Di
antara berbagai teori yang menjelaskan sebab-sebab timbulnya kepemimpinan
terdapat tiga teori yang menonjol, yaitu :
1. Teori Keturunan (Heriditary Theory)
2. Teori Kejiwaan (Psychological Theory)
3. Teori Lingkungan (Ecological Theory)
Masing – masing teori dapat dikemukakan secara
singkat :
1. Teori Keturunan
Inti daripada teori ini, ialah :
a. Leaders are born not made.
b. Seorang pemimpin menjadi pemimpin karena bakat
– bakat yang dimiliki sejak dalam kandungan.
c. Seorang pemimpin lahir karena memamng
ditakdirkan. Dalam situasi apapun tetap muncul menjadi pemimpin karena
bakat-bakatnya.
2. Teori Kejiwaan.
a. Leaders are made and not born.
b. Merupakan kebalikan atau lawan dari teori
keturunan.
c. Setiap orang bias menjadi pemimpin melalui
proses pendidikan dan pengalaman yang cukup.
3. Teori Ekologis
a. Timbul sebagai reaksi terhadap teori genetis
dan teori social.
b. Seseorang hanya akan berhasil menjadi seorang
pemimpin, apabila pada waktu ahir telah memiliki bakat, dan bakat tersebut
kemudian dikembangkan melalui proses pendidikan yang teratur dan pengalaman.
c. Teori ini memanfaatkan segi-segi positif teori
genetis dan teori social.
d. Teori yang mendekati kebenaran.
B. Teori Kepemimpinan Berdasarkan Sifat
Di tinjau dari segi sejarah, pemimpin atau
kepemimpinan lahir sejak nenek moyang, sejak terjadinya hubungan kerjasama atau
usaha bersama antara manusia yang satu dengan dengan manusia yang lain untuk
menjapai tujuan bersama yang telah ditetapkan. Jadi kepemimpinan lahir bersama
– sama timbulnya peradaban manusia.
• Machiavelli
Ia terkenal tentang nasehatnya mengenai
kebijaksanaan yang harus dimiliki oleh seorang Perdana Mentri, yaitu antara
lain harus mempunyai keahlian dalam :
a. Upacara – upacara ritual, kebaktian keagamaan
b. Peratuaran dan perundang – undangan
c. Pemindahan dan pengangkutan
d. Pemberian honorium/pembayaran dan kepangkatan
e. Upacara – upacara dan adat kebiasaan.
f. Pemindahan pegawai untuk menhindarkan kegagalan
g. Bertani dan pekerjaan lainnya.
• Empuh Prapanca dengan bukunya yang terkenal
Negara Kertagama menyebut 15 sifat yang baik yang harus dimiliki oleh seorang
pemimpin yaitu:
a. Wijana, sikap bijaksana
b. Mantri wira, sebagai pembela negara sejati
c. Wicaksaning naya, bijaksana dalam arti melihat
masa lalu, kemampuan analisa, mengambil keputusan dengan cepat dan tepat.
d. Matanggwan, mendapat kepercayaan yang tinggi
dari yang dipimpinnya.
e. Satya bakti haprabu, setia dan bakati kepada
atasan (loyalitas).
f. Wakjana, pandai berpidato dan berdiplomasi.
g. Sajjawopasama, tidak sombong, rendah hati,
manusiawi.
h. Dhirrottsaha, bersifat rajin sungguh- sungguh
kreatif dan penuh inisiatif.
i. Tan-lalana, bersifat gembira, periang.
j. Disyacitra, Jujur terbuka.
k. Tancatrisan, tidak egoistis.
l. Masihi Samastha Bhuwana, bersifat penyayang,
cinta alam.
m. Ginong Pratidina, tekun menegakkan kebenaran.
n. Sumantri, sebagai abdi negara yang baik.
o. Ansyaken musuh, mampuh memusnakan setiap lawan.
• Ajaran Hasta Brata.
Hasta Bhrata (delapan pedoman pilihan) yang
terdapat dalam kitab Ramayana berisi sifat - sifat positif sebagai pedoman bagi
setiap pemimpin adalah :
a. Sifat matahari (surya) Yaitu:
- Menerangi dunia dan memberi kehidupan pada semua
mahluk.
- Menjadi penerang selurah rakyat.
- Jujur dan rajin bekerja sehingga negara aman dan
sentosa.
b. Sifat bulan (candra) yaitu:
- Memberi penerangan terhadap rakyat yang sedang
dalam kegelapan (kesulitan)
- Menerangkan perasaan dan melindungi rakyat
sehingga terasa tentram untuk menjalankan tugas masing- masing.
c. Sifat Bintang (kartika) yaitu:
- Menjadi pusat pandangan sumber susila dan
budaya, dan menjadi suri tauladan
d. Sifat Awan yaitu :
- Dapat menciptakan kewibawaan
- Tindakan mendorong agar rakyat tetap taat.
e. Sifat Bumi yaitu:
- Ucapanya sederhana.
- Teguh, dan kokoh pendiriannya.
f. Sifat Samudera,yaitu:
- mempunyai pandangan yang luas
- membuat rakyat seia sekata.
g. Sifat Api (Agni) yaitu:
- Menghukum siapa saja yang bersalah tanpa pandang
bulu.
h. Sifat Angin (Bayu) yaitu :
- terbuka dan tidak ragu – ragu terhadap semua
masalah.
- Bersikap adil terhadap siapa pun.
• The Traits and abilities Theory yang dikemukakan
oleh stogdill dengan menekan pada kwalitas individu dan terdapat relevansi yang
erat antara sifat dan kepemimpinan (capacity, status, participation,
responsibility,achievement).
C. Teori Kepemimpinan Berdasarkan Tingkah Laku
Dengan memusatkan pada ciri-ciri dan gaya yang
dimiliki oleh setiap pemimpin yang bersangkutan, mereka yakin akan berhasil
dalam melaksanakan tugas kepemimpinannya. Sehingga gaya dan ciri-ciri tersebut
akan menimbulkan berbagai tipe.
Ada beberapa tipe kepemimpinan.
1. Tipe Otoriter
Tipe ini mempunyai sifat-sifat:
a. Semua kebijaksanaan ditentukan oleh pemimpin
b. Organisasi dianggap milik pribadi pemimpin
c. Segala tugas dan pelaksanaannya ditentukan oleh
pemimpin .
d. Kurang ada partisipasi dari bawahan .
e. Tidak menerima kritik, saran dan pendapat
bawahan .
2. Tipe Demokratis
a. Semua kebijaksanaan dan keputusan dilakukan
sebagai hasil diskusi dan musyawarah .
b. Kebijaksanaan yang akan dating ditentukan
melalui musyawarah dan diskusi.
c. Anggota kelompok, bebas bekerjasama dengan
anggota yang lain, dan berbagai tugas diserahkan kepada kelompok .
d. Kritik dan pujian bersifat objektif dan
berdasarkan fakta-fakta .
e. Pemimpin ikut berpartisipasi dalam kegiatan
sebagai anggota biasa .
f. Mengutamakan kerjasama .
3. Tipe Semuanya
a. Kebebasan diberikan sepenuhnya kepada kelompok
atau perseorangan di dalam pengambilan kebijaksanaan maupun keputusan .
b. Pemimpin tidak terlibat dalam musyawarah kerja
.
c. Kerjasama antara anggota tanpa campur tangan
pemimpin .
d. Tidak ada kritik, pujian atau usaha mengatur
kegiatan pemimpin .
Di samping ketiga gaya kepemimpinan diatas Sondang
P.Siagian, MPA.,Ph.D. mengemukakan tipe pemimpin yang lain, ialah:
4. Tipe Militeristis
a. Lebih sering mempergunakan perintah terhadap
bawahan .
b. Perintah terhadap bawahan sangat tergantung
pada pangkat dan jabatan .
c. Menyenangi hal-hal yang bersifat formal .
d. Sukar menerima kritik .
e. Menggemari berbagai upacara .
5. Tipe Paternalistik
a. Bersikap melindungi bawahan .
b. Bawahan dianggap manusia yang belum dewasa .
c. Jarang ada kesempatan pada bawahan untuk
mengambil inisiatif .
d. Bersikap maha tahu .
6. Tipe Karismatis
a. Mempunyai daya tarik yang besar, oleh karenanya
mempunyai pengikut yang besar .
b. Daya tarik yang besar tersebut kemungkinan
disebabkan adanya kekuatan gaib (supernature) .
Disamping teori yang telah dikemukakan diatas, ada
teori lain yang Dikemukakan oleh W.J. Reddin dalam artikelnya yang berjudul
“What Kind of Manager”.
Ada tiga pola dasar yang dapat dipakai untuk
menentukan watak atau tipe seorang pemimpin. Ketiga pola dasar tersebut :
1. Berorientasi tugas (task orientation).
2. Berorientasi pada hubungan kerja (Relationship
orientation).
3. Berorientasi pada hasil (effectiveness
orientation).
Berdasarkan sedikit banyaknya orientasi atau
penekanan ketiga hal diatas pada diri seorang pemimpin akan dapat ditentukan
delapan tipe pemimpin masing-masing ialah:
1. Deserter
2. Bureaucrat
3. Missionary
4. Developer
5. Autocrat
6. Benevolent autocrat
7. Compromiser
8. Executive